Waktu itu kita lagi jalan2 ke sentralnya kota Chemnitz dan Farah minta naik sepeda ma yanda, akhirnya yanda duluan jalan dan kita ketemuan di halte. Waktu bunda jalan sendirian ada 2 wanita menghampiri bunda, yang satu jelas orang Jerman dan satunya orang India.
Akhirnya berkenalan dan pembicaraan pun terjalin, Beate (Jerman) dan Nosy(India). Beate cerita kalo dirinya tertarik belajar bahasa Indonesia, dan baru pulang dari Bali tiga bulan yang lalu. Dan mereka pun ingin berkenalan dengan Yanda dan Farah dan kita jalan bertiga menuju halte. Ketika bertemu yanda, Beate langsung bilang "Selamat Sore"..rasanya bangga bahasa indonesia diucapkan orang Jerman apalagi dia tertarik belajar lebih banyak lagi.
Dalam pembicaraan kadang-kadang Beate pun menyelipkan kata-kata sederhana dalam bahasa Indonesia. Seringnya kita dibuat tertawa karena cara bicaranya yang masih seperti ngomong Jerman. he he..
Seperti waktu yang dijanjikan, Beate benar2 datang ke tempat kami dan ingin mempelajari Bahasa Indonesia. Meski kita tahu Beate adalah pekerja sosial yang sangat sibuk. Terlihat jelas ketika dia bingung mencari waktu yang luang untuk belajar Bahasa Indonesia diantara termin yang tertulis di agendanya.
Kita terbuka dan berusaha mengajarkan Bahasa Indonesia dari yang sesederhana mungkin. Beate ternyata sudah mengetahui lebih banyak dari yang kita kira, terutama yang berkaitan dengan hotel, restauran, dan tempat wisata. Ya memudahkan kita..batin kita.
Alhamdulillah, Farah pun dekat dengan Beate. Ya karena Beate pintar mengambil hati Farah dengan permainan dan lagunya. Maklum lah Beate adalah ibu dari 2 orang anak, putri Jamuna dan putra Benyamin.
Beate cerita panjang lebar tentang kunjungan ke Indonesia. Ternyata Beate sudah 4 kali ke Indonesia. Dari Sumatra, Yogyakarta 2 kali, dan Bali. Tapi yang paling menyedihkan adalah ketika di Jogja. Waktu itu dia ingin mencoba naik bus kota, ketika dia berdiri, tasnya direbut orang dan dia seperti dikepung empat orang, sepertinya mereka berkelompok. Dan dia ingin merebut kembali tasnya, tapi keempat orang tsb keburu lari. Mungkin lebih pasnya dirampok ya..kasihan sekali. Dia langsung turun dari bus dan menuju hotel dan mengunci kamar. Beate ketakuatan sekali dengan kebringasan mereka, dan yang paling disesalinya adalah agendanya. Dia punya banyak termin...bagaimana dia bisa ingat semuanya. Mendengar cerita Beate, sebagai orang Jogjakarta merasa malu sendiri, yang selama ini merasa aman, ternyata ada tamu (orang asing) yang merasa tidak nyaman dengan kondisi negara kita. Apakah benar.. Indonesia Beautiful Country, but Dangerous Country??Mudah2an Visit Indonesian Year 2008 tidak tercemari dengan hal2 seperti diatas. Tapi di akhir cerita dia bilang, But I love Indonesia, I will back again to Indonesia, and In the future, I want live there he he...Alhamdulillah.
Beate masih tak menyangka kalau ada wong jogja di Chemnitz..sulit dipercaya. Ga tau kenapa dia bisa bilang begitu??
Dari beate kita terutama suami diberi alamat relasi dia yang membutuhkan pekerja part time. Sebenarnya suami pengin bekerja sambilan disela2 kesibukan belajarnya. Tapi karena belum ada panggilan dan memang pengalaman dari teman2 juga, kalo di Jerman bagian timur, susah mencari pekerjaan. Berbeda dengan Jerman bagian Barat yang sepertinya pekerjaan terbuka buat para auslander seperti kita. Akhirnya selama ini kita hanya menunggu..dan dari informasi Beate, suami dapat pekerjaan sambilan. Ya mungkin kareana beate adalah orang asli Chemnitz dan banyak relasi. Alhmadulillah..
Beate bilang..kalau ada apa2, bisa tanya ke dia. Dia ingin kita merasa nyaman di negara Jerman, seperti dia sudah banyak menemukan hal2 yang baik di Indonesia. Alhamdulillah...Terima Kasih Beate.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "" Unsere neu Freundin...Beate""
Posting Komentar